Suku Himba : Kecantikan Yang Menyala

Rabu, 18 April 2012



Di area utara Namibia, tepatnya di daerah Kunene, tinggal suku Himba yang sangat memperhatikan unsure keindahan. Sejak lahir, para bayi diberikan kalung mutiara, yang akan diganti dengan kalung tembaga dan kerang kecil seiring bertambahnya usia. Perhiasan ini merupakan kerajinan khas yang menjadi bagian penting dari budaya suku Himba. Meskipun masih primitive, suku ini sudah biasa berinteraksi dengan dunia luar. Sejumlah anak bahkan dapat membaca dan menulis. Memang hamper seluruh anggota suku masih bertahan dengan pakaian tradisional, yaitu topless dengan cawat dari kulit untuk menutupi bagian bawah, namun segelintir pria telah mengadaptasi pakaian modern.

The ladies start the day with a few hours of morning ”beauty ritual” . Mereka mengoleskan campuran lemak mentega dengan mineral khusus berwarna merah serta wewangian dari daun semak ke sekujur tubuhnya. Selain sebagai tabir surya dan pengusir serangga, krim ini membuat kulit terlihat berkilau kemerahan, symbol dari warna tanah yang kaya dan darah yang merupakan representasi kehidupan. Rambut mereka dikepang kecil dan turut dilapisi campuran mineral hingga kaku dan kecoklatan. Rambut wanita yang sudah menikah disibak ke belakang dan memiliki hiasan kulit bagian atas, sementara kepangan rambut anak perempuan yang menginjak masa puber dibuat menutupi wajah.

Sebagai suku monoteis, suku Himba menyembah Mukuru sebagai dewa yang dipercaya memberikan berkah. Jika dewa tersebut sedang tidak dapat menjawab mereka, arwah nenek moyang akan menjadi perwakilan Mukuru. Suku Himba hidup secara semi-nomaden sambil beternak. Setiap desa dipimpin oleh tetua pria dan terdiri dari keluarga besar. Pembagian kerja antara pria dan wanita cukup berbeda dari suku lainnya. Selain mengurus para anak kecil, wanita Himba banyak melakukan pekerjaan berat seperti membangun rumah dan mencari kayu. Urusan politik dan hukumlah yang diserahkan pada kaum pria. Keunikan suku Himba lainnya adalah system keturunan yang bilateral demi bertahan hidup dari kondisi alam yang keras. Setiap orang merupakan anggota dari dua klan yaitu klan ibu dan ayahnya, sehingga ada dua pihak yang dapat diandalkan dalam keadaan darurat.

-getawaymagz-

0 komentar:

Posting Komentar

 
My Tour Review © 2011 | Designed by Interline Cruises, in collaboration with Interline Discounts, Travel Tips and Movie Tickets
Blog Ping Tool Ping your blog